Makan
permen boleh, tapi kalau boleh jujur sebetulnya permen termasuk
golongan junk food alias“makanan sampah” yang miskin akan zat gizi.
SIAPA pun pasti kenal apa itu permen, termasuk buah hati Anda.Menurut jenisnya, ada begitu banyak ragam permen. Sebut sajapermen karet, permen jeli, permen empuk, permen kristal, dan masih banyak lainnya. Ada juga permen cokelat atau permenkaramel yang berbahan dasar gula yang mengalami pemanasan hingga berubah warna jadi kuningkecokelatan.
Bentuknya sendiri juga tak kalah beragam, dari yang bulat, lonjong,panjang, persegi sampai bentuk-bentuk lucu menyerupai binatang atau benda kesayangan si kecil. Belum lagi coraknya yang juga amat beragam bak pelangi. Rasanya? Wow, tentu beragam pula. Entah itu manis, asem, rasa jahe, mint atau rasa lainnya.
Kalau mau diperinci, apa saja sih yang terkandung dalam sebutir permen? Berikut di antaranya:
* Sukrosa dan glukosa
Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa. Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah mengapa permen jugadisebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.
* Sakarin atau siklamat
Sakarin Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula buatan inibiasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Sakarin sekarang jarang digunakan lagi.
* Asam malat atau asam sitrat
Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah kita mengonsumsi buah-buah tersebut.
* Zat pewarna
Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna. Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning tartazin.
* Zat tambahan lainnya
Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namunpresentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita rasa.
Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalamkacang kedelai). Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal. Meskiada zat tambahan ini, komponen permen yang dominan tetaplah gula.
Efek Negatif
Antara lain:
* Termasuk golongan junk food
Pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah. Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, kalauboleh jujur sebetulnya permen termasuk golongan junk food alias“makanan sampah” yang miskin akan zat gizi.
* Merusak gigi
Sebenarnya pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga kebersihan mulutnya. Terutama menggosok gigi maupuncaranya membersihkan gigi serta seberapa banyak dan seberapa sering ia makan permen. Ada anakyang hobi makan permen tapi karena rajin menggosok gigi, ya tidak jadi masalah. Lain cerita kalau sisa-sisa permen yang menempel di gigi tidak dibersihkansesegera mungkin, Inilah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya lubang gigi (karies). Kalau gigi sudah terkena karies pasti akan terasa sakit. Akibatnya, anak akan rewel selaintak mau makan. Ujung-ujungnya orangtua sendiri yang akan kewalahan menghadapinya. Apa pun, mencegah jauh lebih baik daripada telanjur terkena karies.
* Mengurangi nafsu makan
Jika permen dikonsumsi saat senggang setelah anak sarapan atau makan siang tentu tidak jadimasalah karena kebutuhan zat gizinya telah terpenuhi saat makan tadi. Sayangnya, permen sering dikonsumsi mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak. Gula yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga mengurangi selera makan anak
SIAPA pun pasti kenal apa itu permen, termasuk buah hati Anda.Menurut jenisnya, ada begitu banyak ragam permen. Sebut sajapermen karet, permen jeli, permen empuk, permen kristal, dan masih banyak lainnya. Ada juga permen cokelat atau permenkaramel yang berbahan dasar gula yang mengalami pemanasan hingga berubah warna jadi kuningkecokelatan.
Bentuknya sendiri juga tak kalah beragam, dari yang bulat, lonjong,panjang, persegi sampai bentuk-bentuk lucu menyerupai binatang atau benda kesayangan si kecil. Belum lagi coraknya yang juga amat beragam bak pelangi. Rasanya? Wow, tentu beragam pula. Entah itu manis, asem, rasa jahe, mint atau rasa lainnya.
Kalau mau diperinci, apa saja sih yang terkandung dalam sebutir permen? Berikut di antaranya:
* Sukrosa dan glukosa
Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa. Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah mengapa permen jugadisebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.
* Sakarin atau siklamat
Sakarin Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula buatan inibiasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Sakarin sekarang jarang digunakan lagi.
* Asam malat atau asam sitrat
Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah kita mengonsumsi buah-buah tersebut.
* Zat pewarna
Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna. Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning tartazin.
* Zat tambahan lainnya
Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namunpresentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita rasa.
Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalamkacang kedelai). Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal. Meskiada zat tambahan ini, komponen permen yang dominan tetaplah gula.
Efek Negatif
Antara lain:
* Termasuk golongan junk food
Pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah. Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, kalauboleh jujur sebetulnya permen termasuk golongan junk food alias“makanan sampah” yang miskin akan zat gizi.
* Merusak gigi
Sebenarnya pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga kebersihan mulutnya. Terutama menggosok gigi maupuncaranya membersihkan gigi serta seberapa banyak dan seberapa sering ia makan permen. Ada anakyang hobi makan permen tapi karena rajin menggosok gigi, ya tidak jadi masalah. Lain cerita kalau sisa-sisa permen yang menempel di gigi tidak dibersihkansesegera mungkin, Inilah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya lubang gigi (karies). Kalau gigi sudah terkena karies pasti akan terasa sakit. Akibatnya, anak akan rewel selaintak mau makan. Ujung-ujungnya orangtua sendiri yang akan kewalahan menghadapinya. Apa pun, mencegah jauh lebih baik daripada telanjur terkena karies.
* Mengurangi nafsu makan
Jika permen dikonsumsi saat senggang setelah anak sarapan atau makan siang tentu tidak jadimasalah karena kebutuhan zat gizinya telah terpenuhi saat makan tadi. Sayangnya, permen sering dikonsumsi mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak. Gula yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga mengurangi selera makan anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar