SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum,selamat datang. Jika ada manfaatnya silahkan di share kepada yang lain, semoga menjadi amal jariyah kita bersama. Terimakasih.

iklan

Belajar Sulap 728x90

Rabu, 27 Juni 2012

Dalil NIKAH

Ustadz Felix Siauw
1. wahai pemuda, siapa di antara kalian yang telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah (HR Bukhari) | begitu pesan Nabi saw
2. siapakah yg dianggap siap menikah? | adl yg telah baligh, pahami Islam, dan dewasa, dia mampu selesaikan masalah, tanggung jawab
3. nikah adalah ikatan agung nan suci | dari sanalah terbangun bahtera dakwah berpsangan, dan madrasah balatentara Allah selanjutnya
4. karenanya, hal baik seperti nikah haruslah dimulai dengan yg baik | buruk awalnya biasanya buruk tengah dan akhirnya
5. Islam menolak maksiat dalam interaksi lelaki-wanita semacam tunangan dan pacaran | Nabi tak mengenalnya samasekali, bahkan melarangnya
6. namun Islam tukarkan metode maksiat dengan metode taat sebelum menikah | khitbah dan ta'aruf yg halal agar nikah menjadi baik
7. pada asasnya, khitbah-ta'aruf
adl proses yg dijalani oleh org yg telah mantap hati dan siap nikah | utk pastikan diri dan calonnya
8. jadi khitbah-ta'aruf bukanlah produk substitusi pacaran, dia bukanlah pembungkus maksiat pacaran atas nama yg lebih Islami
9. jadi sebelum melakukan proses khitbah-ta'aruf, pastikan semua urusan telah diselesaikan, orangtua pahami niat dan restui niat itu
10. sebelum melakukan proses khitbah-ta'aruf, rencana jg sudah dibuat, kapan ajuan waktu nikah, prosesi nikah, dan segala kaitannya
11. nah, bila semua sudah usai dipastikan, maka saatnya memilih pasangan, memilahnya dari ribuan untuk satu kebahagiaan | ridha Allah
12. “wanita dinikahi karena 4, harta, keturunan, kecantikan, dan agama, pilihlah yg beragama maka engkau bahagia” (HR Bukhari-Muslim)
13. jelaslah usul Nabi, bagi yg tujuan pernikahannya adl ridha Allah dan membangun keluarga sakinah, pilihan utama pada agamanya
14. tak habis pikir, Muslim yg ada niatan menyunting istri dari non-Muslim, apa tujuannya? dakwah blm tentu sampai, mafsadat sudah jelas
15. lebih tak habis pikir, wanita Muslim yg kagum atau melihat lelaki non-Muslim menarik? jelas yg jadi standarnya bukan ridha Allah
16. maka saat persiapan pribadi jelas, pilahlah calon yg memenuhi standar agama kita, bila cantik, kaya dan bangsawan, itu bonus
17. paling mudah jadi aktivis dakwah, akhlak-pikir calon terikat syariat, "sudah dibina tinggal dibini", tak perlu "dibini lalu dibina"
18. bagi yg blm jadi aktivis dakwah, carilah pasangan yg "mau dibina", yg mau tunduk pada ayat Allah dan lisan Nabi, itu baik sekali
19. perlu pula saya sampaikan, bila karena fisik wanita dipilih bersiaplah menyesal setelah menikah | sekali lagi, pilih agamanya
20. saat pilihan sudah tetap, maka khitbah dilaksanakan | ia adl pinta persetujuan kpd calon yg diinginkan, utk menjadi pasangan hidupnya
21. bila izin sang wanita telah terucap, khitbah blm selesai | ada ridha walinya yg tetap menjadi syarat bagi yang melamar wanita
22. disini perlu interaksi pria utk datangi wali perempuan, sampaikan maksud dan niatan | sampaikan perencanaan yg telah disiapkan
23. tentu, perlu pula bagi wanita utk yakinkan kedua orangtuanya sebelumnya, pastikan tidak ada masalah setelah ada pelamar bertamu
24. bila niatan tak disambut walinya, berlega dirilah tak perlu datangi dukun atau melamun | naik pohon kelapa, liat, akhwat tak cuma satu
25. segera tarik diri dan selesaikan urusan dengan akhwat yg tak disetujui walinya, bawa proposal pada akhwat yang siap, insyaAllah banyak
26. maka perlu kiranya, sejak awal saat akhwat telah merasa siap nikah, orangtua dikondisikan, agar tak menyulitkan pelamar kelak
27. bila niatan disambut baik wali akhwat, alhamdulillah, khitbah telah terlaksana, akad nikah terbuka depan mata, lanjutkan ke ta'aruf
28. beda ta'aruf dengan pacaran adl, bahwa ta'aruf memiliki batas waktu yg jelas dan tetap yaitu akad nikah, dan interaksi non-khalwat
29. mengenai batas waktu ta'aruf, tidak ada ketentuan, bisa esok hari atau tahun depan | lebih cepat lebih baik, serius itu cepat
30. perlu ditambahkan bagi ikhwan-akhwat | semakin panjang waktu ta'aruf, semakin besar potensi maksiat, selubungi pacaran atas nama ta'aruf
31. interaksi saat ta'aruf jg harus ditemani mahram, lelaki boleh menanyakan perkara yg menguatkannya untuk menikah, apapun itu
32. perkara yg sensitif bisa diketahui dari orangtua, shahabatnya, saudaranya, atau musyrifahnya (ustadzahnya)
33. Rasul jg membolehkan melihat wanita hingga memiliki kecenderungan padanya, melihat disini terbatas memandang fisik dirinya, tidak lebih
34. memandang akhwat yg akan dinikahi juga tak perlu buka jilbab dan kerudung, perkara semisal itu bisa ditanyakan pada mahramnya
35. bagaimana interaksi via phone dan sms? | boleh selama ada keperluan | "sudah makan belum", "sudah tahajud belum" bukan masuk keperluan
36. hati-hati mengotori proses ta'aruf, karena khalwat bisa terjadi bahkan di telp atau di sms, interaksi yg membuai dan sebagainya
37. jadi interaksi via telp dan sms, dilakukan dalam rangka siapkan pernikahan, bukan mengumbar rasa yang seharusnya setelah nikah
38. ingat, ta'aruf itu tak hanya pada wanitanya, tapi juga keluarganya | boleh juga libatkan 2 keluarga silaukhuwah utk rencana nikah
39. selama ta'aruf pikirkan selalu, "apakah dia cocok menjadi ibu dari anak-anak kelak?" | "apakah ia bisa mengimami dan melindungi?"
40. bagaimana setelah ta'aruf lantas tidak merasa ada kecocokan? | sampaikan saja, dan segerakan untuk selesaikan urusan, itu lumrah
41. lelaki berhak memilih wanita, dan wanita berhak untuk menolak | jangan rasa segan, karena tak ada korban dalam urusan ini
42. lalu bila telah pas di hati, lanjutkan ke jenjang pernikahan, setelah akad terucap | apapun halal bagimu dan baginya, segala urusan
43. perlu saya ingatkan sekali lagi, bagi lelaki | lakukan khitbah-nikah saat sudah siap, bukan menyiapkan diri setelah khitbah ta'aruf
44. bagi wanita, silahkan pantau yg melamar anda | bila kesiapan belum ada, lebih baik diminta bersiap daripada masalah penuh dibelakang
45. apakah kesiapan berarti miliki kerja? | "nafkah bukan syarat nikah, tapi kewajiban setelah nikah" | namun, bagi calon mertua itu penting
46. apakah wanita boleh inisiatif mulai proses khitbah-ta'aruf? | "boleh, laksana Khadijah binti Khuwailid kepada Muhammad bin Abdullah"
47. apakah khitbah perlu perantara ustadz/ustadzah? | "tak harus, boleh sendiri bila mampu dan mau"
48. apakah khitbah boleh lewat sms atau media lain? | "boleh, selama yg dikhitbah bisa pastikan bahwa itu real, merpati pos pun jadi"
49. akhir kalam, khitbah-ta'aruf-nikah bukan coba-coba, bukan pula permainan, niatan hanya Allah yg tahu, semoga dimudahkan menikah :)

Dalil TAHAJUD

Allah SWT berfirman maksudnya, “Apakah kamu hai orang-orang musyrik yang lebih beruntung atau orang-orang yang beribadat di waktu malam dengan sujud dan berdiri, dalam keadaan takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah ”Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” [QS. Az-Zumar : 9]

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (iaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan diwaktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” [QS. Al-Muzammil : 1-9]

“Dan bangunlah pada sebahagian dari malam serta kerjakanlah solat tahajud pada waktu itu sebagai solat tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkan kamu di kedudukan yang terpuji". [QS. Al-Isra : 79].

Nabi Muhammad SAW bersabda, “..Shalat yang paling utama selepas shalat fardu adalah shalat malam (tahajud)”. [HR. Muslim]

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT sayang kepada lelaki yang bangun malam kemudian mengerjakan sembahyang dan akan membangunkan isterinya dan kalau isterinya enggan, dipercikkan air di wajahnya. Dan Allah sayangkan perempuan yang bangun malam kemudian mengerjakan sembahyang dan membangunkan suaminya dan jika suaminya enggan, dipercikkan air ke wajahnya.” [HR. Abu Daud]

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya di syurga itu ada bilik yang luar bisa dilihat dari dalam, dan dalamnya bisa dilihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, mereka yang menyebarkan salam, serta mereka yang mendirikan shalat tahajud pada saat manusia lain sedang tidur". [HR. At-Thabrani dan Al-Hakim].

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Wahai manusia sebarkanlah salam, bagilah makan dan sembahyang malam ketika manusia tidur nescaya kamu akan masuk syurga dengan selamatnya.” [HR At-Turmizi]

Dari Salman Farisi, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hendaklah kamu melazimkan (qiamulail) sembahyang malam. Sebab ia adalah amalan orang-orang soleh sebelum kamu. Ia mendekatkan kamu kepada Tuhan, menghapuskan dosa, mencegah diri dari maksiat dan menyembuhkankan penyakit .” [HR At-Tabrani]

“Tidur nyenyak memalingkan dari kehiduan yang terbaik.

Bersama para bidadari di dalam kamar-kamar peraduan surga.

Engkau akan hidup selama-lamanya tiada kematian padanya.

Hidup penuh kenikmatan di dalam surga bersama bidadari yang baik hati.

Bangunlah dari tidurmu, sesungguhnya tahajjud dgn membaca Al-Qur’an lebih baik dari pada tidurmu”

Semoga Bermanfaat Ûñtûk kita semuanya.

Aamiin Allahumma ya Allah ya Rabbal 'alamiin..

Dalil JILBAB

25 Alasan Enggan Berjilbab

Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah.

1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno | “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”

2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?
! | “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”

3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! | “trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”

4. Jilbaban belum tentu baik | “Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”

5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! | “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”

6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! | “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”

7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? | “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″

8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas! | “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”

9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”

10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? | “Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”

11. Kalo calon suamiku gak suka gimana? | “Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”

12. Susah cari kerja kalo pake jilbab! | “Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)”

13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? | “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”

14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab! | “Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”

15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | “Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″

16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! | “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”

17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean | “Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”

18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”

19. Jilbab kan nggak gaul?! | “Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”

20. Aku belum pengalaman pake jilbab! | “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”

21. Aku belum siap pake jilbab | “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”

22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”

23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! | “Bukankah itu perubahan baik?”

24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? | “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”

25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu | “Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.

Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?

Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kit abaca, di mana Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ …

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)

Dalam Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar (kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dadanya.[1] Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada sekaligus.

Semoga Allah beri hidayah demi hidayah bagi yang belum berjilbab.

Selasa, 19 Juni 2012

buah segar

Buah Untuk Meningkatkan KeimananBuah Yang Bagus Untuk Dikonsumsi:"Tidak Usah Pilih-Pilih"- Semangka = Semangat Karena ALLAH- Pisang = Pantang Iri Sombong dan Angkuh- Rambutan = Rame Sambut RAMADLAN- Anggur = Anggota Gemar Bersyukur- Stroberi = Selalu Terobsesi Untuk Memberi- Apel = Ayo Pelajari AL-Qur'an- Jambu = jaga Iman Dengan Qalbu- Sirsak = Silaturahim Satukan Yang Rusak- Mentimun = Menuntut Ilmu Anti Melamun- Salak = Selalu Jaga Akhlak- Durian = Duduk Sembari Baca Al-Qur'an- Kedongdong = Kejujuran Gak Pakai Boong Dong- Kelapa = Kepada ALLAH Kita Memohon Apa-Apa- Salak = Shalat Menjaga Akhlak- Nangka = Senang Akan Karunia-NYA- Mangga = Mari Berlomba Menuju Sorga....- Pepaya = Percya Dan Patuh kepada Orang Tua- Alpukat = Al-Qur'an Pedoman Untuk Umat- Jeruk = Jangan Berbuat Buruk- Tomat = Taubat Berhenti Maksiat- Ceri = Ceria Tiap Hari :)- Srikaya : Sering-Sering Buka AL QUR'AN Ya ^__

manusia oh manusia

Kita pernah "DILUKAI"
dan mungkin pernah "MELUKAI"
tapi karena itu kita BELAJAR
tentang bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.

Kita pernah "DIBOHONGI"
dan mungkin pernah "MEMBOHONGI",
tapi dari itu kita belajar bagaimana sakitnya rasa dibohongi
dan tentang KEJUJURAN

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti diri MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,..
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari ESOK yang lebih baik.

Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar.
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua

JATUH, berdiri lagi
KALAH, mencoba lagi
GAGAL, bangkit lagi,
Sampai Allah memanggil:
"Waktunya PULANG"